Breaking News
Loading...

Info Post

Pada saat penjodohan berhasil, akan terlihat jantan dan betina yang berenang saling beriringan. Keduanya akan Nampak senantiasa berdekatan satu sama lain. Si jantan akan menggiringi si betina dan sesekali mempertontonkan keindahan tubuhnya. Bila keduanya sudah siap kawin, akan Nampak si betina pasrah dipelukan si jantan. Si jantan akan segera memeluk dan melilit tubuh si betina. Pelukan ini berlangsung kurang lebih setengah menit. Meraka akan berpelukan hingga dasar akuarium. Pada saat itulah si betina akan mengeluarkan telurnya dan si jantan langsung membuahinya. Bersamaan dengan itu, si betina akan meluncur ke permukaan akuarium menghirup udara.

Telur-telur akan Nampak berjatuhan dan dengan sigap, lembut dan tekun si jantan akan memungutinya satu demi satu, menepelkannya pada sarang dengan jalan disemburkan ke tengah-tengah busa. Setelah semua telur ditempelkan, si jantan akan menutupinya dengan busa yang dibuatnya kembali sehingga telur akan cukup kuat menempel dan tidak berjatuhan kembali. Perkawinan ini umumnya terjadi antara pukul 06.30-11.30. Karena itu, proses penjdodohan harus memperhatikan ketepatan waktu sehingga dapat disesuaikan waktu perkawinan yang ideal tersebut.

Perkawinan akan terulang kembali hingga semua telur si betina terkuras habis. Saat usainya perkawinan ditandai juga dengan diusirnya si betina oleh si jantan. Si jantan akan bersikap menjaga telur-telur yang menempel di sarang busa. Pada saat itu, langkah yang harus diambil adalah mengangkat si betina dari dalam akuarium. Bila tidak segara dilakukan dapat terjadi si betina memakan telur-telurnya kembali. Pengankatan si betina harus dilakukan sehati-hati mungkin, tanpa menimbulkan riak-riak besar pada akuarium sehingga dapat menghindari jatuhnya telur-telur yang menepel pada sarang busa. Sementara itu, si jantan tetap dibuarkan di dalam akuarium. Ia akan menjaga telur-telur tersebut hingga menetas.