Sumber air untuk pemeliharaan ikan cupang hias dapat berasal dari sumur, sungai atau rawa dan air PDAM atau ledeng. Masing-masing sumber air tersebut memiliki kelebihandan kekurangan. Secara lengkap untuk mengetahui setiap sumber air tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
- Air Sumur ; Air sumur atau air tanah umumnya kebersihannya lebih terjamin dan hanya mengandung gas dan mineral. Namun, ada kemungkinan air sumur juga mengandung material organik meskipun jumlahnya sedikit. Kandungan material anorganik dan bakteri sangat tergantung dari dalam atau dangkalnya sumur. Makin dalam makin sedikit kandungan material anorganik dan bakteri tersebut. Sebelum digunakan sebaiknya air sumur diinapkan atau dibiarkan dalam penampungan terlebih dulu. Tujuannya untuk memberikan kesempatan berhubungan dengan udara sehingga oksigen dari udara dapat terlarut ke dalamnya. Selain itu, perlakuan ini dapat menguapkan gas berbahaya atau yang tidak dibutuhkan ikan.
- Air Sungai ; Kondisi air sungai sangat tergantung pada daerah atau tanah yang dialirinya. Hal ini tentu sangat berkaitan dengan kemungkinan terlarutnya material di sepanjang alirannya. Karena itu, sebaiknya sebelum digunakan, terlebih yang keruh, dimasukkan dan diendapkan dalam kolam pengendapan sampai emulsi tanah atau lumpur mengendap sehingga air menjadi jernih. Selain itu, pada saat memasukkannya ke dalam akuarium atau wadah pemeliharaan air harus disaring terlebih dahulu untuk menghindari terbawanya hama atau bibit penyakit.
- Air PAM ; Air PAM termasuk air yang paling bersih dibandingkan dengan dua sumber di atas karena sudah melewati proses penyaringan dan pembunuhan bakteri. Namun, umumnya kandungan kloridanya lebih banyak sehingga harus dihilangkan terlebih dulu sebelum digunakan. Cara menghilangkannya dengan aerasi yaitu penambahan oksigen ke dalam air dengan memancarkan air atau melewatkan gelembung udara ke dalam air minimal 12 jam. Bila perlu, dapat pula ditambahkan antiklorin ke dalamnya. Misalnya dengan menggunakan kaliumtiosulfat atau potasiumtiosulfat, dosis pemakaiannya sebanyak satu kristal untuk setiap 30 liter air. Setelah kegiatan ini air PAM perlu diberi aerasi selama satu malam.