Breaking News
Loading...

Info Post
Keberhasilan budi daya cupanh hias, sebagaimana budi daya ikan hias pada umumnya, sangat tergantung pada pemeliharaan atau penyeleksian induk yang akan digunakan. Setelah tahap pemeliharaan atau penyeleksian dilakukan, selama menunggu proses pemijahan perawatan yang khusus pun harus dilakukan. Tujuan dari perawatan ini adalah untuk menjaga kondisi kesehatan induk selama menunggu kesiapannya untuk dipijahkan. Berdasarkan sifat cupang hias yang gemar berantem antar sesamanya, khususnya si jantan, selama proses perawatan ini penempatannya harus dilakukan dalamakuarium soliter. Ukuran akuarium ini harus disesuaikan dengan besar kecilnya induk, tetapi secara umum akuarium yang besar terbukti lebih optimal bagi kesehatan cupang hias. Akuarium besar lebih memungkinkan cupang hias bergerak dan bermain dengan leluasa sehingga kelincahan dan kegesitannya selalu terjaga. Kerapian dan keutuhan sirip-siripnya pun lebih terjamin.

Selama proses perawatan ini, hal yang perlu menjadi perhatian serius adalah pemberian menu pakan dan penggantian air. Pakan yang harus diberikan sebaiknya berupa jentik nyamuk. Kelebihan jenis pakan ini adalah mampu merangsang kematangan sel telur, pertumbuhan lebih stabil dan warna tubuhnya lebih cemerlang. Penggantian air dapat dilakukan dengan jalan penyifonan. Penyifonan bertujuan untuk membuang kotoran-kotoran yang ada dalam akuarium, dan selanjutnya mengganti air yang terbuang dengan air baru yang telah disiapkan sebelumnya. Kegiatan ini harus dilakukan minimal dua hari sekali. Air yang digunakan sebagai media pemeliharaan dan perawatan induk ikan ini merupakan campuran air bersih dan air rebusan daun ketapang. Komposisi yang disarankan adalah 1:10, tambahkan pula ke dalamnya garam dapur sebanyak setengah sendok teh. Sebelum digunakan, sebaiknya air tersebut diendapkan kurang lebih selama 24 jam. Stoples bila digunakan sebagai wadah pemeliharaan dan perawatan induk, ukurannya harus cukup besar agar lebih menjamin keleluasaan aktivitas cupang hias tersebut.