Cupang hias, sebagaimana telah disebutkan di bagian sebelumnya memiliki keanekaragaman bentuk sirip, tipe serit maupun warna. Keanekaragaman varietas yang ada ini merupakan kelebihan cupang hias dibandingkan dengan jenis ikan hias lainnya. Apalagi cupang hias pun dikenal gemar kawin sehingga usaha untuk mengekploitasinya lebih lanjut dapat dilakukan dengan mudah. Hal umum yang biasanya menjadi tujuan sebagian peternak atau penggemar atau penggemar cupang hias adalah mampu menghasilkan strain atau keturunan baru yang memiliki kelebihan dibandingkan dengan generasi sebelumnya.Tingkat kesulitan dengan ketelatenan dan kesabaran yang tinggi dan waktu yang cukup lama membuat keberhasilan menghasilkan strain atau keturunan baru dinilai sangat prestisius oleh kalangan penggema cupang hias.
Dasar pijakan untuk pemijahan akhirnya memerlukan kriteria-kriteria induk yang disesuaikan dengan tujuan yang akan dicapai. Tentu saja, hal ini dilakukan seiring dengan keberhasilan penijahan yang dilakukan sebelumnya sehingga tehnik pemijahannya pun sudah benar-benar dikuasai dengan baik. Faktor lain yang harus dikuasai dan diperbaiki terus menerus adalah pola perawatan dan pemeliharaan pada saat pembesaran burayak yang berhasil dipijahkan. Berdasarkan pengalaman, pola perawatan dan pemeliharaan rutin sangat menentukan kualitas cupang hias yang dihasilkan. Makin baik dan benar pola perawatannya, makin besar pula persentase keberhasilan mencetak cupang hias unggul, baik dari bentuk sirip, tipe serit maupun warnanya. Selain itu, pijakan umum yang harus menjadi dasar pertimbangan dalam usaha budi daya cupang hias agar mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya adalah menyesuaikan tujuan pemijahan dengan kecenderungan atau permintaan pasar terhadap ikan ini. Kejelian menghasilkan jenis ikan yang sedang in di kalangan penggemar dan hobiis ikan ini akan memudahkan penualannya sehingga buah dari usaha budi daya dapat dinikmati dengan segera.
Kedua pijakan di atas akhirnya menuntut pemilihan dan penyeleksian induk dengan kriteria-kriteria yang lebih spesifik sesuai dengan tujuannya.Jadi, selain harus memenuhi kriteria utama, induk yang digunakan harus pula memenuhi kriteria tambahan yang meliputi bentuk sirip, tipe serit dan warnanya. Bentuk sirip dan tipe serit mudah didapatkan sesuai dengan induk yang digunakan. Artinya, penurunan gen induk kepada burayak atau keturunannya jarang mengalami mutasi atau penyimpangan, misalnya induk yang memiliki bentuk sirip balfmoon atau induk dengan tipe serit double akan menghasilkan keturunan dengan tipe serit double pula.
Sebaliknya, warna cupang hias tergolong sulit untuk didapatkan sesuai dengan warna induk yang digunakan. Tak jarang terjadi mutasi atau penyimpangan yang benar-benar diluar perkiraan sebelumnya. Satu-satunya jalan keluar untuk memurnikan warna cupang hias yang dihasilkan agar sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai hanyalah dengan melakukan perkawinan silang secara terus menerus. Tentu saja, usaha ini juga memerlukan proses penyeleksian yang ketat terhadap keturunan baru yang akan dijadikan induk selanjutnya sehingga warna yang diinginkan benar-benar terwujud.