Beberapa penyakit
infeksi parasit yang sering kali menyerang cupang hias antara lain white spot, selaput embun, penyakit
busung dan berak putih. Gejala, pengobatan, dan pencegahan yang dapat dilakukan
untuk setiap penyakit tersebut sebagai berikut.
§ White spot
Disebut juga ichthyophthiriasis atau disingkat ich. Bagi hobiis dan peternak istilah
yang lebih umum dipakai untuk meyebut penyakit ini adalah bintik putih.
Penyebab timbulnya penyakit ini yaitu parasit ikan Ichthyophthirius multifiliis yang masuk ke bawah kulit ikan,
menyerap darh ikan, beranak, dan menyebabkan bulatan-bulatan pada sekujur tubuh
cupang hias. Biasanya serangan parasit ini dimungkinkan bila penyebaran ikan di
tempat pemeliharaan terlampu padat, airnya jarang diganti, dan pakan alami yang
diberikan kebersihannya kurang terjaga.
Gejala awal penyakit
ini dapat diketahui dari perilaku cupang hias yang sering membenturkan tubuhnya
ke dinding kolam atau benda keras lain yang ada di dalam kolam,
menggetar-getarkan tubuhnya, malas makan, dan tidak bergariah.
Pengobatan yang
paling efektif dilakukan dengan memutus rantai hidup parasit tersebut. Parasit
akan melepaskan diri dari tubuh ikan cupang setelah delapan hari menempel. Selama itu pula
pengobatan dilakukan dengan cara sebagai berikut.
1) Campurkan 1 gr metil biru ke dalam 100 ml air bersih
sebagai larutan baku obat. Siapkan juga bak plastic yang cukup besar sebagai
tempat perendaman ikan yang sakit.
2) Isilah bak plastic dengan air bersih dan teteskan
larutan baku obat metil biru sebanyak 2-4 ml untuk setiap 4 liter air.
3) Masukkan ikan yang sakit dan biarkan selama 24 jam.
4) Perendaman diulang selama 3-5 kali selang satu hari
dengan menggunakan larutan obat baru setiap kali perendaman.
Selain dengan cara
tersebut di atas, pengobatan dapat juga dilakukan dengan perendaman dalam
larutan garam dapur Na C1 atua dalam air
bersuhu 31 – 32oC. larutan garam yang digunakan dibuat dengan cara melarutkan
sebanyak 1 – 4 gr Na C1 ke dalam 100 ml air bersih. Perendaman dilakukan selama
5-10 menit kemudian dipindahkan ke dalam air bersih. Perendaman dilakukan
selama tujuh hingga delapan hari secara berturut-turut agar ikan benar-benar
terbebas dari parasit. Sementara itu, untuk pencegahannya sangat disarankan
untuk senantiasa mengganti air media
pemeliharaan secara rutin disertai
pemberian pakan alami yang terjamin kebersihannya.
§ Selaput
embun
Penyebabnya adalah
parasit jamur Saprolegnia sp. Yang menyerang
system daya tahan tubuh hingga sirip cupang hias diselimuti lendir yang
berwarna putih, cupang hias kehilangan nafsu makan, lesu, dan siripnya
menguncup. Sering kali menyerang cupang hias yang terluka dan pada telur-telur
saat pemijahan berlangsung. Kondisi lain yang menyebabkan cupang hias dapat
terserang parasit, antara lain akibat
kualitas air yang jelek, kotor, bercampur dengan air hujan, dan adanya
perubahan cuaca dari musim panas ke musim hujan.
Gejala awal dari
penyakit ini dapat diketahui dari perilaku ikan yang sering menggetar-getarkan
tubuh, Nampak seperti mabuk, mendekam di dasar atau berdiam di permukaan
akuarium, dan napasnya tersengal-sengal.
Pengobatan harus
secepatnya dilakukan sebelum memasuki stadium lanjut yang dapat mengakibatkan
kematian. Caranya dengan terlebih dahulu menyiapkan dua bak air. Bak pertama berisi larutan obat
antijamur blitz icht, fishmate, atau root
stop sebanyak 0,3-0,5 ml utnuk setiap satu liter air. Bak kedua berisi
antibiotik furazolidon, tetracycline, atau
octazine. Dosis yang dipakai adalah
250 gr untuk 20 liter air. Selanjutnya , lakukan perendaman ikan yang terkena
penyakit ini ke dalam bak pertama selam 30 menit. Perendaman dilanjutkan ke
dalam bak kedua selama 2-3 jam. Perendaman dilakukan selama 5-7 hari sampai
parasit benar-benar mati. Tanda-tanda kesembuhan umunya ditandai dengan
pulihnya nafsu makan ikan. Usaha pencegahan yang harus dilakukan antara lain
dengan mengganti air pemeliharaan secara rutin, penempatan bak pemeliharaan
terjaga dari kemungkinan terkena air hujan secara langsung, dan pemberian pakan
yang terjamin kualitas gizinya.
§ Penyakit
busung
Penyebabnya adalah
bakteri Salmonella sp. Yang menyerang
organ bagian dalam cupang hias sehingga mengganggu proses pembuangan kotoran.
Sering kali terjadi ketika pakan alami yang diberikan tidak terjaga
kebersihannya.
Gejala awal penyakit
ini masih sukar diketahui. Namun, sebaiknya perlu diwaspadai ketika kondisi
perut cupang hias membesar, tetapi pada
saat diberi pakan tetap lahap dan rakus. Selain itu, pada dasar bak
pemeliharaan tidak terdapat kotoran yang berasal dari sekresi. Keterlambatan mendeteksi penyakit ini akhirnya membuat
perut ikan membengkak makin besar, sisik tubuh mengambang, perilaku cupang hias
menjadi pasif, senantiasa berada di permukaan air, dan nafsu makan menurun.
Karena menyerang
bagian organ dalam, pengobatannya tergolong sulit, terlebih bila terjadi
keterlambatan pendeteksian. Selama ini, hobiis dan peternak melakukan
pengobatan dengan menggunakan dicate
food. Obat ini diberikan empat kali sehari selama satu minggu atau selama
ikan belum dapat mengeluarkan kotoran. Selama itu pula, pemberian pakan
biasanya tidak diberikan. Pakan biasa dapat diberikan setelah ikan sudah mampu mengeluarkan kotoran. Pengobatan
lain yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan perendaman selama 1-2 jam
dalam larutan antibiotic flagil 500.
Selama perendaman ikan diberi pakan kutu
air sedikit demi sedikit agar antibiotik tersebut ikut termakan.
§ Berak putih
Penyebabnya adalah cacing nematode Ascaris sp. Yang menyerang orngan dalam perut sehingga mengakibatkan hilangnya nafsu makan
cupang hias, warna tubuh menjadi kusam, dan pertumbuhannya terganggu.
Gejala awal
penyakit ini dapat diketahui dari
menurunnya nafsu makan ikan, kotorannya berwarna putih, dan tubuhnya kurus.
Meskipun secara umum tidak membahayakan, tetapi bila tidak segera
dilakukan pengobatan akand mempengaruhi
bentuk tubuh dan keelokn warna cupang hias sehingga tidak layak kontes.
Pengobatan yang
dapat dilakukan menggunakan antibiotic, obat cacing, atau medicated food. Antibiotik yang umumnya dipakai untuk pengobatannya
adalah metronidasol. Cara
pengobatannya dengan melarutkan antibiotic tersebut ke dalam air media pemeliharaan dengan dosis 1/5 tablet
untuk 2,5 liter air. Agar memudahkan antibiotic masuk ke dalam tubuh cupang
hias, pakan alami kutu air merah diberikan adalah verminox atau worm x sebanyak satu tetes yang dilarutkan ke dalam
lima liter air. Berdasarkan pengalaman, pengobatan dengan dua cara tersebut
dapat menyembuhkan ikan setelah dilakukan satu minggu.