Sebelum penjodohan dilakukan, amati sekali lagi kondisi induk
dalam akuarium pemeliharaan. Induk yang mengindikasikan siap dijodohkan adalah
induk yang siap kawin. Induk jantan yang siap dipijahkan harus sudah mampu
menghasilkan sarang busa dalam jumlah banyak, warna tubuhnya cemerlang dan
gerakannya tenang. Sementara induk betina yang siap dipijahkan selain perutnya
kelihatan membesar, pada tubuhnya muncul garis-garis vertical berwarna abu-abu
kehijauan, dan sirip-siripnya tampak menguncup. Bila kedua kondisi induk sudah
menampakkan gejala tersebut, penjodohan harus segera dilakukan. Tahapan
penjodohan adalah sebagai berikut :
1.
Masukkan
calon induk jantan ke dalam akuarium. Untuk menghindari luka atau stress,
gunakanlah serok yang bahannya lembut.
Kedalam akuarium dapat pula dimasukkan strofoam tipis, plastik, daun kering,
atau satu tumbuhan air siambang kecil sebagai sarana penguat sarang busa.
2.
Delapan
hingga sepuluh jam berikutnya, masukkan calon induk betina ke dalam akuarium
pemijahan. Indikasi lain yang dapat dipakai adalah degan memperhatikan banyaknya sarang
busa yang dibuat calon induk jantan.
Kemampuan calon induk jantan membuat sarang busa dalam jumlah banyak menandakan
bahwa ia telah birahi dan siap mengawini calon induk betina. Calon induk betina
sebaiknya ditempatkan terlebih dulu ke dalam stoples, baru kemudian stoples
tersebut dimasukkan ke dalam akuarium pemijahan.
3.
Biarkanlah
kedua calon induk saling mengenal satu
sama lain selama kurang lebih satu hingga dua hari. Selama waktu tersebut, perhatikanlah
perubahan dan perilaku kedua calon induk. Bila calon induk jantan melakukan
gerakan-gerakan genit laksana tarian ular sambil terus mengeluarkan busa, atau
senantiasa berada di bawah sarang busa, bertanda calon induk betina siap
dilepaskan dari stoples kecil tersebut. Ingat, pelepasan ini harus dilakukan
dengan hati-hati sehingga tidak menimbulkan riak-riak besar pada akuarium.
Proses penjodohan berhasil bila kedua calon induk saling beriringan dan calon
induk jantan tidak menyerang calon induk betina.
4.
Bila
setelah calon induk betina dilepas, tetapi calon induk jantan mengejar dan
menyerang atau keduanya berkelahi, penjodohan harus dihentikan. Calon induk
betina harus diambil kembali dan ditempatkan ke dalam wadah semula. Bila
tersedia calon induk betina lainnya, penjodohan dapat dilakukan kembali dengan
calon induk betina yang baru. Cara lain yang dapat dilakukan adalah dengan
membantu calon induk jantan melumpuhkan calon induk bentina, yaitu dengan
memukul kepala calon induk betina. Tentu saja, pemukulan dilakukan sengan
sangat hati-hati, biasanya dengan menggunakan selang air.