Breaking News
Loading...

Info Post


Sebelum penjodohan dilakukan, amati sekali lagi kondisi induk dalam akuarium pemeliharaan. Induk yang mengindikasikan siap dijodohkan adalah induk yang siap kawin. Induk jantan yang siap dipijahkan harus sudah mampu menghasilkan sarang busa dalam jumlah banyak, warna tubuhnya cemerlang dan gerakannya tenang. Sementara induk betina yang siap dipijahkan selain perutnya kelihatan membesar, pada tubuhnya muncul garis-garis vertical berwarna abu-abu kehijauan, dan sirip-siripnya tampak menguncup. Bila kedua kondisi induk sudah menampakkan gejala tersebut, penjodohan harus segera dilakukan. Tahapan penjodohan adalah sebagai berikut :


1.    Masukkan calon induk jantan ke dalam akuarium. Untuk menghindari luka atau stress, gunakanlah  serok yang bahannya lembut. Kedalam akuarium dapat pula dimasukkan strofoam tipis, plastik, daun kering, atau satu tumbuhan air siambang kecil sebagai sarana penguat sarang busa.



2.    Delapan hingga sepuluh jam berikutnya, masukkan calon induk betina ke dalam akuarium pemijahan. Indikasi lain yang dapat dipakai  adalah degan memperhatikan banyaknya sarang busa  yang dibuat calon induk jantan. Kemampuan calon induk jantan membuat sarang busa dalam jumlah banyak menandakan bahwa ia telah birahi dan siap mengawini calon induk betina. Calon induk betina sebaiknya ditempatkan terlebih dulu ke dalam stoples, baru kemudian stoples tersebut dimasukkan ke dalam akuarium pemijahan.



3.    Biarkanlah kedua calon induk saling mengenal  satu sama lain selama kurang lebih satu hingga dua hari. Selama waktu tersebut, perhatikanlah perubahan dan perilaku kedua calon induk. Bila calon induk jantan melakukan gerakan-gerakan genit laksana tarian ular sambil terus mengeluarkan busa, atau senantiasa berada di bawah sarang busa, bertanda calon induk betina siap dilepaskan dari stoples kecil tersebut. Ingat, pelepasan ini harus dilakukan dengan hati-hati sehingga tidak menimbulkan riak-riak besar pada akuarium. Proses penjodohan berhasil bila kedua calon induk saling beriringan dan calon induk jantan tidak menyerang calon induk betina.



4.    Bila setelah calon induk betina dilepas, tetapi calon induk jantan mengejar dan menyerang atau keduanya berkelahi, penjodohan harus dihentikan. Calon induk betina harus diambil kembali dan ditempatkan ke dalam wadah semula. Bila tersedia calon induk betina lainnya, penjodohan dapat dilakukan kembali dengan calon induk betina yang baru. Cara lain yang dapat dilakukan adalah dengan membantu calon induk jantan melumpuhkan calon induk bentina, yaitu dengan memukul kepala calon induk betina. Tentu saja, pemukulan dilakukan sengan sangat hati-hati, biasanya dengan menggunakan selang air.