Breaking News
Loading...

Info Post

Dua hari sejak pemijahan berlangsung, jika tidak  aral melintang telur-telur tersebut akan mulai menetas menjadi benih seukuran jarum berwarna kehitaman. Selama dua hari berikutnya, benih ini tidak perlu pakan karena masih memiliki cukup persediaan makanan yang berasal dari kuning telurnya. Pada hari ketiga hingga hari ke lima, benih mulai diberi pakan. Memasuki hari kelima atau ke enam, induk jantan sudah dapat diambil dari akuarium karena burayak sudah dapat berenang sendiri. Induk jantan selanjutnya ditempatkan kembali ke dalam akuarium soliter. Perawatan dan perlakuan lainnya agar kondisi tubuhnya pulih kembali sama seperti pada induk betina.

Untuk memudahkan evaluasi serta langkah perbaikan dalam proses pemijahan selanjutnya, sangat penting dilakukan pencatatan yang menyangkut  proses pemijahan tersebut. Catatan tentang kedua induk, banyaknya telur atau burayak yang berhasil ditetaskan, perkembangan burayak dari hari ke hari, penyakit yang mungkin menyerang, dan perbandingan jenis kelamin yang dihasilkan. Sementara itu, sebagai patokan jenis pakan yang dapat diberikan berdasarkan perkembangan usia burayak cupang hias adalah sebagai berikut.

Umur Burayak (hari)
Jenis Pakan
0 -2
Belum diberi pakan
3 -5
Rotifera, infusoria, kuning telur rebus
6 – 17
Kutu air yang disaring
>18
Kutu air, cuk, cacing sutera

Harus diingat, selama pemberian pakan tersebut usahakan dalam jumlah yang tak terlampau banyak, tidak tersisa, dan cukup diberikan sekali sehari. Sebab sisa-sisa pakan akan mengakibatkan air cepat kotor sehingga kadar nitrit dan kandungan oksigen akan berkurang. Hal ini dapat mengakibatkan kematian burayak. Karena itu, air yang terlihat kotor harus segera diganti disifon dan diganti sebanyak yang terbuang, minimal dua hari sekali. Tentu saja, penyifonan harus dilakukan dengan hati-hati jangan sampai burayak  tersebut terbawa. Sebaiknya gunakan selang yang berdiameter kecil.