Berbeda dengan bentuk dan tipe sirip keturunan yang ingin dihasilkan, warna cupang hias penurunan gennya seringkali mengalami mutasi atau penyimpangan. Karena itu, tidak selamanya tujuan yang diinginkan dapat dicapai dengan persentase keberhasilan 100%. Ada saja kejutan-kejutan yang dihasilkan, terlebih untuk warna-warna dasar tertentu, misalnya putih, kuning atau hitam. Warna-warna tersebutmembutuhkan pemurnian yang cukup lama sampai benar-benar dicapai, terlebih yang benar-benar solid.
Dari beberepa pengalaman pemijahan, warna maskot lebih mudah dihasilkan dibandingkan dengan warna kombinasi dan warna dasar. Warna kombinasi lebih mudah dihasilkan dibandingkan dengan warna dasar, terlebih untuk warna dasar yang benar-benar solid. Keturunan satu lubuk yang benar-benar memiliki warna dasar solid jumlahnya tak lebih dari 25% dan jarang terjadi dalam satu kali pemijahan, tetapi umunya melewati beberapa kali pemijahan. Tentu saja, hal ini pun masih tetap harus didukung oleh upaya penyeleksian yang ketat terhadap induk yang akan digunakan di tiap pemijahan. Selain itu, keberhasilan ini pun masih ditentukan pula oleh perawatan dan pemeliharaan selama proses pembesarannya. Bukan tak mungkin, kesalahan atau kelalaian yang terjadi dalam perawatan dan pemeliharaan dapat mengubah kualitas warna yang dihasilkan, misalnya warna menjadi kusam, pucat atau malah mungkin berubah.
Satu-satu cara terbaik untuk menghasilkan keturunan yang memiliki warna sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai adalah dengan penyeleksian ketat terhadap induk yang akan digunakan. Berbeda dengan tujuan budi daya yang menitikberatkan pada bentuk dan tipe sirip keturunan yang diharapkan, induk yang akan digunakan bila tujuannya menitikberatkan pada warna keturunnya, memiliki aturan-aturan khusus sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Untuk keturunan yang memiliki warna dasar, kedua induk harus diseleksi dan dipilih yang benar-benar memiliki warna dasar. Makin solid warna dasar kedua induk yang digunakan, makin besar kemungkinan mendapatkan keturunan yang memiliki warna dasar.
Untuk keturunan yang memiliki warna maskot, kedua induk yang digunakan tidak perlu memiliki warna yang sama. Sering kali warna maskot dapat muncul dari hasil kawin dengan induk yang memilki warna maskot yang unggul, kedua induk harus diupayakan berasal dari maskot yang memiliki gradasi warna yang tegas antara satu dengan lainnya. Sementara itu, bila keturununan yang diharapkan memiliki warna kombinasi, kedua induk yang digunakan tak memerlukan aturan-aturan khusus. Yang pasti, selama ini warna kombinasi sering kali merupakan hasil sampingan budi daya yang dilakukan. Bia memang dihasilkan keturunan yang memiliki warna kombinasi unggul, misalnya three colour, keturunan tersebut dapat disampaikan sebagai induk untuk budi daya berikutnya.