Sarana pendederan yang dapat digunakan adalah akuarium, bak fiberglass drum bekas, paso, ember atau bak semen. Penempatannya harus diusahakan di tempat terbuka dan cukup mendapatkan sinar matahari. Untuk mengurangi panas dan menjaga temperatur wadah tetap stabil, tanaman air seperti enceng gondok atau siambang dapat digunakan. Sebaiknya ukuran bak pendederan yang digunakan cukup besar atau disesuaikan dengan jumlah burayak yang berhasil ditetaskan, misalnya bila menggunakan bak fiberglass1m x 1m x 0,5m, sehingga burayak-burayak cupang hias dapat lebih berkembang dengan baik. Ketinggian air yang digunakan adalah 3/4 dari ketinggian bak. Kualitas air yang digunakan sebagai media sama seperti pada perawatan induk maupun pemijahan.
Sementara itu, wadah pembesaran yang digunakan setelah pemeliharaan dan perawatan dalam bak pendederan adalah akuarium soliter atau stoples yang harus disesuaikan dengan usia cupang hias tersebut. Namun satu hal yang patut diingat, makin besar wadah pemeliharaan makin optimal pula perkembangan cupang hias tersebut. Tentu saja, pemeliharaan dalam akuarium soliter atau stoples tersebut dikhususkan untuk cupang hias jantan. Untuk cupang hias betina hanya yang benar-benar disiapkan jadin induk saja yang ditempatkan secara soliter, sementara yang lainnya dapat ditempatkan bersama-sama dalam satu wadah.
Sama seperti pada perawatan induk, untuk penggantian air sebagai media pemeliharaan dapat digunakan sifon dengan selang berdiameter besar. Penggunaan dan cara pengantian airnya sama seperti pada perawatan induk. Sementara itu, pemberian menu pakan kepada cupang hias selama proses pembesaran harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kesukaan cupang hias tersebut sehingga perkembangan tubuh, sirip-sirip dan warnanya lebih optimal.