Breaking News
Loading...

Info Post
Sebagaiimana ikan Bette sp., cupang hias termasuk ke dalam ordo labyrinthici dari familia Anabantiadae.  Jadi masih satu keturunan dengan kissing gourame, sepat dan ikan betik.  Ciri khas dari ordo ini adalah kemampuan bernapas dengan jalan mengambil oksigen langsung dari udara. Hal ini dimungkinkan karena adanya alat pernapasan yang dikenal dengan nama labyrinth, yeng terletak di dalam rongga insang sebelah atas.  Karena itu, tak mengherankan bila ikan ini memiliki kesanggupan untuk hidup di  tempat yang memiliki kandungan oksigen terlarut sedikit.

Nenek moyang ikan ini di alam umumnya hidup di daerah rawa-rawa, persawahan dan daerah aliran sungai yang dangkal. Mereka hidup berkoloni secara damai di perairan yang terlindung dari sinar matahari langsung. Tempat tersebut umumnya memiliki air dengan derajat keasaman atau pH antara 6,5-7,2, derajat kesadahan berkisar 7-10 derajat celsius HD dan suhu air sebesar 24-30 derajat celsius.

Cupang hias berkembang biak dengan cara bertelur. Mereka dikenal sebagai ikan yang merawat atau menjaga telurnya hingga menetas.  Telur yang dihasilkan dilekatkan pada sarang yang dibuatnya sendiri.  Secara singkat proses pemijahannya sebagai berikut. Sebelum memijah si jantan akan membuat sarang berupa buih sebagai tempat bulan madu-nya. Setelah buih terkumpul cukup banyak, sijantan akan mulai mengajak si betina kawin. Terkadang, bila dengan rayuan yang lembut si betina menampiknya tak jarang si jatan akan melakukan kekasaran. Si betina akan terus dipaksa agar mengeluarkan telurnya. Dengan lilitan, gigitan, bahkan saling gulum antar keduanya menjadi pemandangan yang biasa bila menyaksikan perkawinan ikan ini.

Begitu si betina mengeluarkan telurnya, jantan dengan sigap segera membuahinya. Lalu, satu demi satu telur-telur tersebut akan dipungutinya dan ditempelkan pada buih-buih yang ada. Meskipun terkenal gemar berantem, si jantanlah yang akan bertugas merawat atau menjaga telur-telur tersebut hingga menetas. Termasuk dari gangguan si betina yang dikenal memiliki tabiat jelek, yakni suka memangsa telur atau anaknya sendiri. Biasanya, selang 2-3 hari kemudian telur-telur tersebut akan menetas. meskipun demikian si jantan masih terus menjaganya hingga 2-3 hari setelah menetas. Si jantan akan meninggalkannya ketika burayak-burayak tersebut mampu berenang sendiri.