Sesuai dengan tujuan beternak atau budidaya, yaitu memperoleh keturunan atau memperbanyak populasi ikan dengan cara memperoduksi lewat bantuan manusia, hasil yang sangat diharapkan tentu saja secara kualitas maupun kuantitas lebih baik bila dibandingkan dengan perkawinan alami ikan tersebut di habitat asalnya. Hal ini sangat mungkin dicapai sebab dalam usaha pembudidayaan faktor-faktor yang dapat merugikan selama proses perkawinan di habitat asalnya dapat lebihdiminimalisasi, misalnya dimangsanya telur oleh induknya, telur terbawa arus, atau gangguan hewan lainnya. Cara terbaik untuk mendapatkan keturunan dalam jumlah maksimal dan berkualitas adalah dengan melakukan pemilihan calon induk yang baik. Maksudnya, calon induk tersebut telah berumur cukup dan belum pernah terserang hama dan penyakit serta belum pernah diobati dengan antibiotik ataupun sejenisnya. Setelah itu berturut-turut dapat dilakukan pemisahan jantan dan betina, perawatan dengan perlakuan yang sangat khusus baik dalam pergantian air atau pemberian menu pakan yang baik dan menjaga kepadatan ikan dalam perawatan tersebut.
Demi tercapainya tujuan pembudidayaan, langkah awal yang sepantasnya harus dilakukan adalah menyiapkan berbagai sarana budi daya yang diperlukan. Sarana budi daya ini semuanya harus sesuai dan menjamin terpenuhinya syarat hidup dan kenyamanan cupang hias tersebut. Sebabmakin sesuai sarana yang diperlukan dengan kondisi riil habitat asal dan syarat hidup cupang hias tersebut, otomatis tingkat kegagalan dapat ditekan seminimal mungkin. Persiapan lain yang harus dilakukan adalah penjadwalan pengawinan. Penjadwalan yang baik dan teratur akan lebih memudahkan proses selanjutnya pada pasca pemijahan, baik menyangkut pemasaran maupun pemeliharaannya. Beberapa sarana yang sangat menentukan dalam budidaya antara lain sebagai berikut :
- Sarana perawatan induk yang meliputi akuarium soliter dan sifon dengan diameter cukup besar.
- Sarana pemijahan yang meliputi akuarium pemijahan dan sifon dengan diameter kecil.
- Sarana pendederan dan pembesaran burayak yang meliputi wadah atau bak pendederan, akuarium soliter atau stoples, dan sifon dengan diameter cukup besar.
- Salah satu wadah pendederan, bak fiberglass, penempatannya harus di tempat terbuka dan cukup mendapatkan sinar matahari. Untuk menjaga kesetabilan suhu dan intensitas sinar matahari yang terlalu kuat, dapat digunakan tumbuhan air.
- Akuarium besar. Selama masa pembesaran, cupang hias dapat ditempatkan bersama-sama dalam satu tempat hingga usia 1,5-2 bulan sebelum ditempatkan secara soliter.
- Pengisian air. Dari sumber manapun, sebaiknya air sebagai media pemeliharaan dan budi daya cupang hias diinapkan terlebih dahulu selama 24 jam.
- Air rebusan daun ketapang dan garam. Sangat baik bila dicampurkan ke dalam air yang digunakan sebagai media pemeliharaan cupang hias.
- Serok, sangat dianjurkan menggunakan bahan yang halus untuk mencegah kerusakan sirip-sirip cupang hias ataupun luka ketika digunakan.
Selain berbagai sarana budi daya, hal yang tak bisa diremehkan adalah tersedianya air dan pakan yang sesuai dengan kebutuhan dan syarat hidup cupang hias tersebut. Tak ketiggalan pula pengetahuan mengenai barbagai hama dan penyakit beserta cara penanggulangannya harus dikuasai dengan baik.