Ketenaran ikan cupang betta sp, khusunya yang berkelamin jantan, sebgai ikan aduan atau laga sudah sejak lama dikenal orang. Di indonesia, sejak tahun 1960-an, banyak orang memulai dari anak-anak hingga dewasa sudah umum mengadunya sebagai bentuk hiburan tersendiri.
Kebolehannya bertarung tak bisa disangkal lagi, dapat disejajarkan dengan hiburan sabung ayam yang sudah lebih dulu populer. Liukan, sabetan ekor, gigitan dan variasi serangannya yang cukup indahdan menghibur mampu membuat orang berlama-lama menikmatinya. Saat itu, perasaan bangga bila ikan cupang jagoannya mampu memenangi pertarungan jadi idaman banyak orang. Pengakuan dan gengsi yang menyertainya membuat banyak orang berupaya dengan berbagai cara mendapatkan cupang aduan unggul. Ada yang berusaha memberikan pelatihan, dari pelatihan yang lazim hingga yang jauh dari logika, misalnya dijantur, diputer dan dijemur tanpa air. Ada pula yang berusaha mengawinkan beberpa varietas yang ada.
Usaha-usaha tersebut tidak hanya dilakukan oleh penggemar cupang di indonesia, tetapi juga oleh para penggemar dan peternak di luar negeri. Hal ini didukukng denganadanya fakta pada sekitar tahun 1070-an para imortir ikan hias mendatangkan cuoang jenis baru.
Cupang jenis baru tersebut ada yang memiliki sirip dan ekor panjang. Cupang yang memilikisirip dan ekor pendek dapat dikatakan merupakan varietas unggul dari cupangaduan yang dihasilkan dari usaha budidaya, sementara yang memiliki sirip dan ekor panjang, yang kemudian dikenal dengan nama slayer, merupakan cikal bakal cupang hias saat ini.